Facebook

Facebook (bergaya sebagai facebook) adalah media sosial online Amerika dan layanan jejaring sosial yang berbasis di Menlo Park, California, dan layanan andalan dari perusahaan Facebook, Inc. Didirikan oleh Mark Zuckerberg, bersama dengan sesama mahasiswa Harvard College dan teman sekamar Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Para pendiri awalnya membatasi keanggotaan Facebook hanya untuk mahasiswa Harvard. Keanggotaannya diperluas ke Columbia, Stanford, dan Yale sebelum diperluas ke Ivy League, MIT, dan institusi pendidikan tinggi lainnya di wilayah Boston, kemudian berbagai universitas lain, dan terakhir siswa sekolah menengah. Sejak tahun 2006, siapa pun yang mengaku berusia minimal 13 tahun telah diizinkan menjadi pengguna terdaftar Facebook, meskipun hal ini mungkin berbeda-beda bergantung pada undang-undang setempat. Nama tersebut berasal dari direktori face book yang sering diberikan kepada mahasiswa Amerika. Facebook dapat diakses dari perangkat dengan konektivitas Internet, seperti komputer pribadi, tablet, dan ponsel pintar. Setelah mendaftar, pengguna dapat membuat profil yang mengungkapkan informasi tentang diri mereka. Mereka dapat memposting teks, foto dan multimedia yang dibagikan dengan pengguna lain yang telah setuju untuk menjadi "teman" mereka, atau, dengan pengaturan privasi berbeda, dengan pembaca mana pun. Pengguna juga dapat menggunakan berbagai aplikasi tertanam, bergabung dengan kelompok kepentingan bersama, membeli dan menjual barang atau layanan di Marketplace, dan menerima pemberitahuan tentang aktivitas teman Facebook mereka dan aktivitas halaman Facebook yang mereka ikuti. Facebook mengklaim bahwa mereka memiliki lebih dari 2,3 miliar pengguna aktif bulanan pada bulan Desember 2018, dan merupakan aplikasi seluler yang paling banyak diunduh secara global pada tahun 2010-an. Facebook telah menjadi sasaran liputan media yang luas dan banyak kontroversi, sering kali melibatkan privasi pengguna (seperti halnya dengan Skandal data Cambridge Analytica), manipulasi politik (seperti pada pemilu AS tahun 2016), dampak psikologis seperti kecanduan dan rendahnya harga diri, serta konten seperti berita palsu, teori konspirasi, pelanggaran hak cipta, dan ujaran kebencian. Para komentator menuduh Facebook bersedia memfasilitasi penyebaran konten semacam itu.